Skandal FIFA Ballon d'Or Kembali Terungkap


Keberhasilan Cristiano Ronaldo menyabet FIFA Ballon d'Or 2013 sedikit ternoda dengan munculnya skandal perubahan suara para pemilih. Hal itu diungkapkan beberapa pelatih timnas yang mengklaim suaranya telah diganti.

Adalah media Denmark, BT, dan media Norwegia, Dagbladet, yang secara bersamaan mempublikasikan kecurangan tersebut. Skandal ini terkuat berkat pengakuan pelatih timnas Bolivia, Equatorial Guinea, Republik Dominika, Fiji, Kuwait dan Vanuatu. 

"Saya rasa ada sedikit kekacauan di sini. Saya memilih Zlatan Ibrahimovic," kata pelatih Kuwait asal Brasil, Jorvan Vieira, seperti dilansir 101greatgoals. Namun dalam daftar FIFA, Vieira memilih Lionel Messi, Neymar baru kemudian Ronaldo. 

Pelatih timnas Fiji, Juan Carlos Buzzetti, juga mengalami hal serupa. Menurutnya, ia tak pernah memilih Robert Lewandowski. "Saya pilih Ronaldo, Messi dan Ribery. Saya tidak memilih Lewandowski, dia tak sebanding dengan ketiganya," kata Buzzetti. 

Hal senada diungkapkan pelatih timnas Albania, Giovanni Di Biasi. "Saya memberikan 5 poin untuk Ronaldo, 3 untuk Messi dan 1 untuk Ibrahimovic. Saya tak memberikan 5 poin untuk Ibra. Ini omong kosong dan bohong," kata pelatih asal Italia itu.

Sebelumnya, pelatih timnas Qatar, Fahad Al Zarraa bahkan mengaku dipaksa presiden Asosiasi Sepakbola Qatar untuk memilih Ronaldo. "Saya diminta oleh presiden saya untuk memilih Ronaldo untuk membantu membersihkan nama Sepp Blatter (presiden FIFA) sebagai apresiasi membawa Piala Dunia ke sini," kata Al Zarraa.

Skandal ini memunculkan spekulasi bahwa Blatter mau tak mau memang harus memenangkan Cristiano Ronaldo. Maklum, Blatter selama ini menerima kritikan karena dianggap menganakemaskan Lionel Messi.
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Negeri Bola - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger