Sejak mengisi kursi kepelatihan Bayern yang ditinggalkan oleh Jupp Heynckes, Guardiola memang dinilai telah menerapkan permainan tiki-taka. Gaya permainan yang khas dari El Barca, tim yang pernah ditukangi Guardiola pada 2008-2012.
Hal tersebut menuai banyak kritikan, karena dinilai tak cocok dengan filosofi Bayern, terlebih saat Arjen Robben Cs gagal mempertahankan gelar juara Liga Champions di musim ini. Bahkan, Presiden Kehormatan Bayern Franz Beckenbauer melihat timnya semakin mirip Barca.
Akan tetapi, Lahm melihat keunggulan timnya dalam penguasaan bola yang mirip seperti Barca, hanya sebatas mengontrol bola saja. Bagi Lahm, Bayern masih tetap berbahaya dalam melakukan serangan ke daerah lawan-lawannya.
"Barcelona adalah patokan antara periode 2008 hingga 2012 dan beberapa kali memainkan sepakbola yang menarik. Tetapi, untuk menjadi Barcelona kedua tidak pernah menjadi tujuan kami," ujar Lahm kepada Kickers.
"Bayern tidak pernah memainkan tiki-taka atau apa pun definisi yang pas untuk hal tersebut. Kami menemukan cara kami sendiri untuk sukses di level tertinggi dan akan melanjutkan kerja tersebut serta mencoba untuk mengembangkannya, “ sambungnya.