Direktur Inter Milan untuk urusan transfer pemain, Marco Branca, menjelaskan alasan penjualan Mario Balotelli dan Mattia Destro. Saat ini, kedua pemain tersebut digadang-gadang sebagai pemain paling berharga untuk masa depan sepakbola Italia.
Balotelli berada di klub berjuluk La Beneamata itu pada era 2007–10. Pemain berusia 22 tahun ini merupakan jebolan Akademi Sepakbola Inter. Prestasi terbaiknya di klub yang dimiliki Massimo Moratti itu adalah merengkuh treble winners pada musim 2009-10.
"Mario pergi setelah kami sukses meraih Treble. Saat itu, kami berpikir tentang masalah keuangan. Kami mendapat peluang untuk mendapatkan uang pada bursa transfer saat itu, maka harus ada pengorbanan kecil," ucap Branca kepada Sky Sport Italia.
Balotelli akhirnya dijual ke Manchester City dengan biaya €22 juta. Di klub barunya, Super Mario sukses mempersembahkan gelar Premier League 2011-12.
Sementara itu, Branca mengungkapkan alasan penjualan Destro yang didepak pada tahun yang sama dengan Balotelli, 2010. Nasib pemain yang juga berposisi sebagai striker ini lebih ironis karena dirinya belum pernah mencicipi tim senior Inter.
"Kami menjual Destro karena pertahanan kami dalam keadaan darurat. Kami harus melakukan investasi dengan membeli bek muda Italia yang kuat demi masa depan," ucapnya.
Destro disisipkan dalam transfer pembelian Andrea Ranocchia dari Genoa. Inter harus membayar sejumlah uang ditambah satu pemain muda untuk mendapatkannya.
"Dalam rangka untuk mendapatkan Ranocchia, kami harus mengorbankan Destro. Dinamika itu adalah benar-benar sederhana," sambung Branca.
Saat ini, Destro telah hijrah ke AS Roma. Penampilannya yang impresif bersama Siena, klub yang dibela setelah Genoa, membuatnya diperebutkan Juventus dan Roma. Namun, pemain berusia 21 tahun ini lebih memilih I Lupi.
Balotelli dan Destro kini menjadi andalan timnas Italia. Pelatih Gli Azzurri, Cesare Prandelli, telah menyatakan bahwa kedua pemain itu masuk dalam rencananya di Piala Dunia 2014